Berkunjung ke Tzu Chi Center di Jakarta Utara

Kalau kamu pernah lewat di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) di Jakarta Utara, mungkin kamu pernah melihat sebuah bangunan besar banget berwarna abu-abu dengan arsitektur oriental. Tepatnya persis di seberang Mall PIK Avenue. Bangunan ini merupakan markas pusat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Penasaran seperti apa bagian dalamnya? Kamu beruntung karena kebetulan Paper Kampung belum lama ini berkunjung ke sana. Nih kita kasih tau seperti apa isinya.


Pertama-tama, sudah tahu belum apa itu Yayasan Buddha Tzu Chi? Yayasan ini merupakan sebuah organisasi kemanusiaan internasional yang berpusat di Hualien, Taiwan. Buddha Tzu Chi didirikan oleh seorang biksu perempuan bernama Master Cheng Yen, dan saat ini sudah memiliki cabang di berbagai belahan dunia. Kalau di Indonesia, mungkin mirip-mirip dengan Muhammadiyah atau Ordo Katolik ya. Karena organisasi ini juga fokus bergerak di bidang pelayanan pendidikan dan kesehatan, di samping juga sejumlah bidang lain seperti pertolongan bencana dan daur ulang sampah.


Tzu Chi Center di PIK ini konon merupakan yang terbesar di luar Taiwan. Terdiri dari tiga gedung utama, yaitu Aula Jing Si di bagian tengah, serta Gedung Da Ai dan Gedung Gen An masing-masing di sayap kanan dan kiri. Aula Jing Si berfungsi sebagai tempat kegiatan utama Yayasan Buddha Tzu Chi. Kemudian Gedung Da Ai berfungsi sebagai kantor pusat Da Ai TV, sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha Tzu Chi. Sementara Gedung Gen An merupakan semacam asrama yang digunakan untuk penginapan para relawan dari luar kota maupun sebagai ruang darurat pengungsi apabila terjadi bencana, lengkap dengan dapur umumnya.


Memasuki lobi Aula Jing Si, pertama-tama kita akan disambut sebuah ruangan bernuansa hangat. Di lobi ini terdapat sebuah relief panjang yang melambangkan kedatangan Tzu Chi ke Indonesia untuk melakukan misi kemanusiaan.


Kalau kita mengikuti tur yang dipandu oleh relawan Tzu Chi, kita akan diajak melihat-lihat Ruang Pameran yang berisi kisah perjalanan Tzu Chi dari masa ke masa. Termasuk kisah-kisah pelayanannya di Indonesia, seperti pembangunan rusun di Muara Karang, gedung SMA di Padang, dan kompleks rumah bagi korban tsunami Aceh.


Selanjutnya kita akan diajak naik ke lantai berikutnya yang memiliki banyak ruangan. Di antaranya adalah ruang kebaktian dengan altar yang memiliki tiga rupang Buddha.



Akhirnya, kita akan sampai di Auditorium Pembabaran Sutra yang merupakan aula terbesar di Tzu Chi Center. Auditorium ini memiliki banyak sekali kursi kayu dengan ukiran berbentuk bunga teratai. Di bagian panggungnya, terdapat sosok Boddhisatva yang mengasihi dunia serta mozaik yang menggambarkan alam raya. Mozaik ini dikerjakan khusus oleh para seniman Korea Utara. Karena Tzu Chi ingin menunjukkan bahwa misi kemanusiaannya melintasi perbedaan bangsa, agama, maupun ideologi politik.


Memang, Tzu Chi Center terbuka untuk umat semua agama. Bahkan umat agama lain juga bisa terlibat menjadi relawan Tzu Chi. Seperti suasana di kantin Tzu Chi, kita melihat banyak juga relawan yang berhijab. Oh iya, semua menu di kantin Tzu Chi ini adalah menu vegetarian loh. Jadi jangan terkecoh kalau melihat menu daging di sini, karena semuanya hanya daging palsu yang terbuat dari bahan nabati. Rasanya tetap lezat dan harganya juga terjangkau, kamu bisa coba makan siang di sini kalau mau.


Kita juga sempat main-main melihat suasana syuting di Da Ai TV. Seru deh!




Keseluruhan kompleks Tzu Chi Center bukan hanya megah tapi juga penuh simbol yang memiliki makna tertentu. Misalnya atap Aula Jing Si yang melengkung sebenarnya mengikuti bentuk huruf Ren ( 人) dalam aksara China yang berarti orang. Atap yang bersusun tiga melambangkan bahwa Tzu Chi dibangun atas kontribusi banyak orang. Kalau kamu juga tertarik untuk mengikuti tur berkeliling di sini, langsung datang aja ke Tzu Chi Center di Pantai Indah Kapuk.

Post a Comment

0 Comments