Jelajah Pasar Baru, Nginapnya di Golden Tulip Passer Baroe


Pasar Baru di Jakarta Pusat adalah pusat tekstil dan belanja pakaian yang sejarahnya merentang selama hampir 200 tahun. Ragam bangunan tua yang berlanggam art deco hingga peranakan Tionghoa dan tempat jajan legendaris seperti Bakmi Gang Kelinci ada di sini. Saat melintasi kawasan ini, apakah kamu pernah menyadari ada menara tinggi menjulang tak jauh dari deretan toko kain dan pakaian jadi? Itu lah Golden Tulip Passer Baroe, hotel bintang 4 yang merupakan salah satu bangunan tertinggi di Pasar Baru.


Golden Tulip Passer Baroe adalah bagian dari jaringan hotel internasional Golden Tulip dan Royal Tulip yang juga mengelola banyak hotel dan resort di Indonesia, tak hanya di Pulau Jawa tapi juga pulau-pulau lain mulai dari Kalimantan sampai Bali. Kami tiba di Golden Tulip Passer Baroe setelah menembus keramaian Pasar Baru yang khas. Pintu masuk hotel yang besar dengan langit-langit tinggi, tampak kontras dengan toko-toko kain dan kios kecil di sekitarnya.


Lobi hotel berada di lantai 6, bisa dicapai dengan lift jika kita naik dari lantai dasar, atau langsung lewat pintu akses dari tempat parkir. Kok bisa? Iya, karena lantai 1 sampai 5 dikhususkan untuk tempat parkir. Jadi tidak usah khawatir soal space parkir di sini. Lobinya sendiri tidak besar, namun dilengkapi dengan lounge yang sangat elegan dengan jendela-jendela besar menghadap ke arah pemandangan kota. 


 
Proses check in di lobi berlangsung cepat. Tamu umumnya diminta meninggalkan deposit sebesar Rp 300 ribu yang bisa diambil kembali saat check out. Setelah mendapat kartu kunci kamar, kami pun segera naik ke kamar.

Terdapat total 330 kamar dan suite yang tersedia di Golden Tulip Passer Baroe. Kami menempati salah satu kamar yang terletak di lantai 15. Kamar yang nyaman dengan desain klasik berperabot kayu mewah. Kamar mandinya terbilang luas, dengan amenities yang juga lengkap termasuk peralatan seperti pisau cukur. Fasilitas di kamar juga sangat memadai, mulai dari wifi berkecepatan tinggi dan ketel listrik hingga pengering rambut.




Pintu kamar dilengkapi bel dan pilihan tanda Do Not Disturb serta Clean Up Room.


Dari jendela kamar, pemandangan Jakarta Pusat dengan Masjid Istiqlal dan Monas tampak terhampar megah di luar sana. 


Dua stasiun KRL, yaitu Stasiun Juanda dan Stasiun Sawah besar hanya berjarak beberapa ratus meter dari Golden Tulip Passer Baroe. Dua-tiga shelter Transjakarta juga berada dalam radius yang sama. Sangat memudahkan untuk tamu yang memakai moda transportasi umum. Tidak heran jika hotel ini cukup sering menjadi pilihan untuk lokasi acara pernikahan, konferensi bisnis, dan event lainnya. Apalagi daya tampungnya sangat besar, baik tempat parkirnya yang mencapai 5 lantai maupun ruang pertemuan hingga ballroom berkapasitas 700 orang.


  
Kami menyempatkan diri menjelajah area Pasar Baru dan sekitarnya. Mulai dari jalur pedestrian dengan toko-toko tekstil di kanan kirinya, melihat-lihat aneka batik, brokat, hingga kain India. Lanjut ke Kelenteng Sin Tek Bio, Kuil Sikh, Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara, terus menyeberang ke Gedung Kesenian Jakarta, barisan kios-kios pelukis, berbelok ke arah Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, hingga Taman Lapangan Banteng. 




Rasanya tidak cukup sehari untuk menjelajah seluruh area ini. Golden Tulip Passer Baroe adalah pilihan yang sangat tepat untuk beristirahat setelah lelah berkeliling seharian di Pasar Baru. Tak lupa kami mencicipi satu-dua jajanan tradisional pinggir jalan sebelum kembali ke hotel. Menutup hari yang menyenangkan di satu sudut bersejarah Kota Jakarta.

  
Golden Tulip Passer Baroe punya banyak pilihan tempat duduk bersantai. Selain lounge di area lobi, hotel ini juga menyediakan coffee shop di lantai dasar, serta banyak kursi santai di pinggir kolam renang. 



Kolam renang ini terletak di lantai 7, tersedia dengan dua kedalaman untuk dewasa dan anak. Yang menyenangkan adalah konsepnya yang semi outdoor. Sebagian kolam renang tertutup atap, sehingga kita tetap bisa nyaman berenang saat hari terik. 

Area kolam renang juga dilengkapi bar untuk bersantai. Sedangkan spa dan pusat kebugaran terletak di lantai 8, dengan jendela kaca yang mengarah langsung ke kolam renang dan pemandangan kota. 



Restoran Wood 1820 tempat sarapan disajikan terletak di lantai yang sama dengan kolam renang. Angka 1820 diambil dari tahun berdirinya Pasar Baru. Ini adalah restoran paling fantastis yang pernah kami coba di Pasar Baru. Bukan hanya karena interiornya yang mewah dan masakannya yang menggugah selera, tapi juga karena pemandangan dari jendela-jendela besarnya yang spektakuler. 


Variasi menu di Wood 1820 luar biasa banyaknya. Kami sarankan untuk meluangkan waktu sejenak berkeliling. Karena meja-meja tempat makanan disajikan sangat banyak dan panjang, sehingga sangat mungkin ada satu-dua meja yang luput dari perhatian.





Mulai dari salad dan buah, cheese platter, oat, aneka jus dan infused water, ragam menu utama baik lokal maupun kontinental yang berjajar penuh, roti dan cake, segala macam dessert yang warni-warninya menggiurkan, bubur, sup, sereal, yogurt, hingga waffle dan egg station yang siap melayani permintaan. Semuanya disajikan dengan cantik, sangat berkelas. 

Rasanya ingin berlama-lama sarapan di sini. Mencicipi satu demi satu menu yang ada sambil menikmati indahnya lanskap pusat Jakarta di seberang sana.


Special thanks untuk Mba Atika Nurliawati selaku Marketing Communication Manager atas semua bantuannya selama kami menginap. Benar-benar pengalaman tak terlupakan.

Golden Tulip Passer Baroe
Jl. Pintu Air V No. 53, Sawah Besar, Jakarta 11710
Telp: 021 50881000
Email: info@gtpasserbaroe.com 

Jika tertarik menginap, dapat langsung memesan kamar di sini





Post a Comment

0 Comments