Kampung Cenik Hotel: Hening Jawa di Jantung Kuta



Damai. Satu kata yang terbersit begitu kami memasuki area dalam Kampung Cenik. Tak sengaja kami menemukannya pada hari-hari terakhir liburan di Bali, saat kami mencari akomodasi yang tak jauh dari detak Kawasan Legian dan Pantai Kuta. Dari foto-fotonya, Kampung Cenik tampak menarik untuk dicoba. Dan kami benar-benar tak menyesal telah bermalam di sana.


Seperti juga banyak resort dan villa lainnya di Bali, Kampung Cenik tampak biasa-biasa saja dari depan. Kejutannya mereka simpan di dalam, istimewa hanya untuk para tamunya. Ibu Santi Goenawan, pemilik Kampung Cenik yang cantik dan ramah menyambut kami dengan senyum hangat di lobi depan yang berupa joglo besar berlanggam Jawa Tengahan. "Silakan," ujarnya seraya memamerkan panorama dari balkon yang tampak begitu memukau siang itu.



Segar di mata. Paduan kolam renang dengan rimbun tanaman serta pepohonan di sekitarnya. Lalu bunga. Di mana-mana bunga. Kami hitung, ada setidaknya 10 macam tanaman bunga yang berbeda bertaburan di seluruh area Kampung Cenik. Sementara pondok-pondok penginapannya yang eksotik menyebar manis mengelilingi kolam renang yang berada di tengah-tengah.


Setiap pondok penginapan dibuat berbahan dasar kayu dengan gaya rumah pedesaan Jawa. Hanya ada total 9 pondok di Kampung Cenik. Dengan jumlah tamu yang sangat terbatas itu, bisa dipastikan suasasana di Kampung Cenik sangat hening dan tenang.

Kami menempati satu pondok di bagian atas yang diberi nama Bawean Danu. Pondok serba kayu dengan ranjang berkelambu yang manis, namun tetap dilengkapi AC dan LCD TV.



Kamar mandinya tak ketinggalan juga bernuansa kampung, meski tetap dilengkapi fasilitas modern seperti bath tub dan air panas.



Yang menyenangkan kami adalah jarak Kampung Cenik ternyata dekat sekali dengan Pusat Oleh-Oleh Krisna yang terkenal itu. Tepatnya Krisna Cabang Sunset Road. Betul-betul pilihan yang tepat untuk hari-hari terakhir liburan di Bali, sehingga kita tidak perlu repot mencari oleh-oleh. Semuanya sudah lengkap di sini, dengan harga yang juga relatif lebih murah ketimbang pusat oleh-oleh lainnya.



Selain itu, Kampung Cenik juga hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari Pantai Kuta. Cukup mudah untuk jalan-jalan sore ke sana dengan menggunakan motor sewaan yang juga disediakan pihak hotel.



Tapi kalau terlalu malas untuk pergi ke pantai, bersantai dan berenang di Kampung Cenik pun sudah sangat menyenangkan. Terutama bagi Anda yang menyukai suasana hening dan tenang, jauh dari keramaian. Bu Santi dan para staff pun siap untuk memenuhi semua request maupun komplain tamu. Misalnya saat lampu depan kamar kami mati, Bu Santi langsung mengeceknya sendiri dan menyuruh staffnya mengganti dengan lampu yang baru.



Untuk sarapan pagi, dapur Kampung Cenik menyediakan pilihan menu Indonesia yaitu nasi goreng, atau menu Amerika yaitu roti panggang dengan scramble egg dan sosis. Semuanya disajikan bersama jus, air putih, kopi atau teh, serta potongan buah.




Jln. Dewi Sri 1 No.3, Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Bali
Telp: 0361 8947343 / 8947243
Email: contact@kampungcenik.com

Jika Anda tertarik menginap, dapat langsung memesan kamar di sini.



Post a Comment

0 Comments