Megahnya Istano Basa, Pusat Kerajaan Pagaruyung di Tanah Minang

Sumatera Barat terkenal dengan arsitektur Rumah Gadang dengan atap gonjong yang menjulang ke angkasa. Salah satu contoh terbaik dari arsitektur klasik Tanah Minang ini dapat kita temui di Kabupaten Tanah Datar, tepatnya di Nagari Pagaruyung di Kecamatan Tanjung Emas. Hanya sekitar 5 kilometer saja dari Batusangkar. Orang-orang menyebutnya Istano Basa atau Istana Pagaruyung.

misslidya357, maizalchaniago, mdderi/ Instagram

Istano Basa adalah kediaman Raja Pagaruyung dan keluarganya yang dibangun pada Abad ke-17. Thomas Dias, seorang pejabat Portugis di Malaka mencatat bahwa dia harus melewati tiga lapis gerbang untuk memasuki Istana Kerajaan Pagaruyung ini. Istano Basa kemudian terbakar pada awal Abad 19 ketika Perang Padri pecah di Tanah Minang. 

Setelah dibangun kembali, Istano Basa terbakar lagi pada 1966 dan 2007. Bangunan yang kita saksikan saat ini adalah hasil rekonstruksi dan pemugaran terakhir pasca kebakaran pada 2007, dan difungsikan sebagai museum. Istano Basa yang asli menggunakan bahan kayu, namun replikanya saat ini sudah mengunakan campuran struktur beton. 

Meski hanya replika, Istano Basa yang berdiri hari ini dibuat dengan detail yang sangat mengagumkan. Terdapat total 3 lantai dengan banyak lapis gonjong yang megah. Berjalan menyusuri seisi istana yang sebagian besar berbahan kayu ini akan membuat kita merasa terlempar kembali ke masa lalu, ketika para raja masih berkuasa di Tanah Minang. Kita juga bisa mencoba baju adat Minang yang menawan di sini.  



Ada rencana menginap di Batusangkar? Pesan hotelnya sekarang juga di sini.

Paperkampung mengajak semua pembaca untuk ikut berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lokasi wisata kita, khususnya wisata alam. Jangan pernah membuang sampah, mencoret-coret, memetik, menebang, dan tindakan merusak lainnya. Mari menjadi wisatawan yang bertanggungjawab dan beretika.

Post a Comment

0 Comments